APA
ITU PEMBELAJARAN?
Proses
belajar atau pembelajaran adalah focus utama dalam psikologi pendidikan. Ketika
orang ditanya apa fungsi sekolah itu, mereka biasanya akan menjawab, “ Membantu
murid untuk belajar.” Pembelajaran (Learning) dapat didefinisikan sebagai
pengaruh permanen atas perilaku, pengetahuan, dan keterampilan berpikir, yang
diperoleh melalui pengalaman.
Tidak semua yang kita tahu itu diperoleh melalui
belajar. Kita mewarisi beberapa kemampuan- kemampuan itu ada sejak lahir, tidak
dipelajari. Misalnya, kita tidak harus diajari untuk menelan makanan,
berteriak, atau berkedip saat silau. Pembelajaran melibatkan perilaku akademik
dan non-akademik. Pembelajaran berlangsung di sekolah dan di mana saja di
seputar dunia anak.
Pendekatan
untuk Pembelajaran
Telah
ada pandangan tentang pendekatan untuk pembelajaran, di antaranya pendekatan
kognitif dan behavioral.
Behavioral.
Behaviorisme
adalah pandangan yang menyatakan bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman
yang dapat diamati, bukan dengan proses mental. Proses Mental didefinisikan oleh Psikolog sebagai pikiran,
perasaan, dan motif yang kita alami namun tidak bisa dilihat oleh orang lain. Proses
mental antara lain ialah pemikiran anak tentang cara membuat poster, perasaan
senang guru terhadap muridnya, dan motivasi anak untuk mengontrol perilakunya.
Kognitif.
Kita
akan mendiskusikan empat pendekatan kognitif utama untuk pembelajaran :
kognitif social; pemrosesan informasi kognitif; konstruktivis kognitif; dan
konstruktivis social. Kognitif social yang
menekankan bagaimana factor perilaku, lingkungan, dan orang (kognitif) saling
berinteraksi memengaruhi proses
pembelajaran. Pemrosesan Informasi menitikberatkan pada bagaimana anak memproses
informasi melalui perhatian, ingatan, pemikiran, dan proses kognitif lainnya. Konstruktivis kognitif menekankan
konstruksi kognitif terhadap pengetahuan dan pemahaman. Konstruktivis social focus pada kolaborasi dengan orang lain untuk
menghasilkan pengetahuan dan pemahaman.
Pendekatan
Behavioral untuk Pembelajaran
Pendekatan behavioral menekankan arti penting dari
bagaimana anak membuat hubungan antara pengalaman dan perilaku, pendekatan
behavioris pertama yang akan kita bahas adalah pengkondisian klasik.
Pengkondisian
Klasik adalah tipe pembelajaran di mana suatu organisme
belajar untuk mengaitkan atau mengasosiasikan stimuli. Dalam pengkondisian
klasik, stimulus netral (seperti melihat seseorang) diasosiasikan dengan stimulus yang bermakna
(seperti makanan) dan menimbulkan kapasitas untuk mengeluarkan respon yang
sama.
Pengkondisian
Operan (juga dinamakan pengkondisian instrumental) adalah
sebentuk pembelajaran dimana konsekuensi- konsekuensi dari perilaku
menghasilkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan diulangi, arsitek
utama dari pengkondisian operan adalah B.F. Skinner, yang pandangannya
didasarkan pada pandangan E.L. Thorndike.
Hukum
Efek Thorndike. Hukum efek (law effect) Thorndike menyatakan bahwa
perilaku yang diikuti dengan hasil positif akan diperkuat dan bahwa perilaku
yang diikuti hasil negative akan diperlemah.
Pengkondisian
Operan Skinner. Penguatan dan Hukuman. Penguatan
(imbalan) (reinforcement) adalah konsekuensi yang meningkatkan probabilitas bahwa suatu perilaku akan terjadi. Sebaliknya,
Hukuman (Punishment) adalah
konsekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya suatu perilaku.
Penguatan berarti memperkuat. Dalam penguatan
positif, frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan stimulus yang
mendukung (rewarding), seperti dalam contoh di mana komentar positif guru
meningkatkan perilaku menulis murid. Demikian pula, memuji orang tua yang mau
hadir dalam rapat orang tua- guru mungkin akan mendorong mereka untuk kelak
ikut rapat lagi.
Dalam penguatan
negative, frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan penghilangan
stimulus yang merugikan (tidak menyenangkan) (friedman, 2002). Misalnya, ayah
mengomeli putranya agar mau mengerjakan PR. Dia terus mengomel. Akhirnya, anak
itu lelah mendengarkan omelan dan mengerjakan PR. Respons anak (mengerjakan PR)
menghilangkan stimulus yang tidak menyenangkan (omelan). Penguatan negative meningkatkan probabilitas
terjadinya suatu perilaku, sedangkan hukuman menurunkan probabilitas terjadinya
perilaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar